Tahukah Anda bahwa bila kita mau mencermati kehidupan di lingkungan sekitar, maka sebenarnya kita akan mendapati beberapa jenis binatang kecil yang unik akan tetapi sangat menarik untuk dibahas. Namun walaupun unik dan menarik akan tetapi beberapa hewan kecil ini tidaklah termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi, karena pada kenyataannya mereka termasuk dalam kategori serangga yang notabene terkadang malah dapat merugikan.
Beberapa diantaranya bisa jadi malah termasuk dalam salah satu jenis serangga yang sangat menjijikkan. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan bila dulu di antara kita pun malah ada yang suka bermain-main dengan beberapa serangga ini. Saya dapat berkata demikian karena tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saya pun dulu juga sangat suka bermain-main dengan beberapa macam serangga ini.
Engkis, Kamitanggang, Bok-bok Coung, Rik-rik Nong, Mas-masan, dan Lanceng. Ini bisa jadi merupakan nama-nama hewan yang terasa sangat aneh dan asing bagi kita. Namun sebenarnya beberapa jenis hewan ini termasuk dalam kategori serangga yang hidup dan tinggalnya sangatlah dekat dengan lingkungan kehidupan kita sehari-hari.
Bagi Anda yang tinggal di wilayah pedesaan seperti saya bisa jadi sudah tidak asing lagi dengan beberapa nama serangga yang saya sebutkan tadi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa kenyataanya sekarang ini beberapa diantaranya sudah sangat jarang dijumpai, sehingga mungkin saja banyak diantara kita yang belum pernah mengetahui atau melihatnya sama sekali.
Oke, untuk lebih jelasnya maka sekarang kita bahas satu per satu tentang beberapa serangga unik yang saya sebutkan di atas, agar semuanya dapat menjadi lebih jelas.
Engkis
Dari bentuk tubuhnya, binatang kecil ini sebenarnya sangat mirip dengan kumbang, namun karena ukurannya yang kecil maka dia lebih mirip dengan serangga. Di tempat saya, engkis dapat dikatakan sebagai serangga yang menjijikkan, karena biasanya binatang ini dijumpai pada kotoran ayam yang ada di tanah yang kondisinya agak basah.
Yang dilakukan engkis pada kotoran ayam biasanya adalah membuat lubang-lubang kecil di sekitar atau di bawah kotoran ayam dan kemudian menggulung kotoran ayam itu dalam bentuk bulatan-bulatan kecil untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam lubang-lubang kecil yang dibuatnya tadi.
Namun walaupun serangga ini paling sering ditemukan di sekitar kotoran ayam yang dianggap menjijikkan, akan tetapi binatang ini tidak jarang pula digunakan sebagai bahan mainan. Sehingga bila dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal permainan balapan kuda ataupun balapan kelinci, maka jangan heran bila suatu saat nanti Anda mendengar istilah balapan engkis.
Ya, memang demikianlah kenyataannya. Bila menemukan beberapa engkis yang sedang menggulung kotoran ayam, maka anak-anak (jaman saya dulu) biasanya akan beramai-ramai memainkannya untuk balapan dengan memberikan ranting kecil atau bilah bambu di sebelah kiri dan kanannya sehingga mereka hanya akan bergerak maju ketika menggulung kotoran tadi. Dan engkis yang paling dulu melewati pembatas, maka itulah engkis yang dianggap menang balapan.
Kamitanggang
Kamitanggang adalah hewan sejenis ulat namun bukan termasuk kategori ulat daun. Binatang ini akan dengan mudah dapat kita jumpai hampir pada setiap rumah, terutama di rumah yang masih menggunakan ubin atau tanah sebagai lantainya. Sedangkan pada rumah yang sudah menggunakan keramik sebagai lantai, maka binatang ini agak sulit dijumpai walaupun terkadang juga masih dapat ditemukan.
Ukuran kamitanggang relatif sangat kecil. Rata-rata ukurannya hanya sebesar pucuk sapu lidi. Disamping itu kamitanggang juga memiliki warna luar yang serupa dengan tanah, sehingga akan mudah melakukan kamuflase dengan warna lantai.
Warna luar yang serupa dengan tanah sebenarnya adalah warna rumah kamitanggang yang dibuat dari air liurnya, sehingga membentuk jaring-jaring rapat berbentuk seperti biji padi dengan lubang kecil di salah satu ujungnya. Nah, rumah kamitanggang inilah yang akhirnya digunakan untuk berkamuflase sampai akhirnya dia menjadi sebuah kepompong dan menetas menjadi seekor kupu-kupu kecil. Sementara itu untuk warna tubuh kamitanggang itu sendiri sebenarnya adalah bening kecoklatan.
Walaupun ketika sudah waktunya akan menjadi kempompong biasanya kamitanggang naik dari lantai dan menetap di pojok-pojok tembok atau pojok kusen pintu dan jendela, yang perlu diwaspadai adalah ketika kamitanggang masih berada di lantai. Bila kita tidur dilantai dan kebetulan digigit oleh kamitanggang ini, maka yang terjadi pada bekas gigitannya bila tersentuh rasanya akan terasa sangat sakit dan nyeri sekali.
Gigitan kamitanggang sebenarnya tidaklah mematikan. Namun bila kebetulan kita tergigit oleh kamitanggang, maka rasa nyeri dari benjolan bekas gigitan yang ditimbulkan biasanya baru akan sembuh setelah beberapa hari. Dan biasanya rasa nyeri pun akan hilang dengan sendirinya seiring dengan hilangnya benjolan yang disebabkan oleh gigitan serangga tersebut.
Bok-bok Coung
Saat pohon randu mulai berbunga dan berbuah, maka akan sangat mudah menemukan bok-bok coung. Bok-bok coung sebenarnya dapat diketagorikan sebagai hama bagi buah randu. Ketika pohon randu sudah mulai berbunga dan berbuah, biasanya bok-bok coung akan menyerap dan merusak calon buah sehingga akan rontok sebelum buah randu menjadi besar.
Warna bok-bok coung sangatlah cerah, yaitu berwarna merah. Karena bentuknya yang unik dan warnanya yang sangat cerah, biasanya anak-anak pun juga sangat suka mencari bok-bok coung untuk digunakan sebagai mainan, tidak terkecuali saya pun dulu saat masih kecil juga demikian.
Rik-rik Nong
Ada yang menyebutnya jongkang dan ada pula yang menyebutnya undur-undur. Binatang kecil ini umumnya hidup dan tinggal di tanah berpasir dengan membuat rumah seperti sebuah kerucut terbalik. Rumah yang berbentuk seperti kerucut terbalik digunakan oleh rik-rik nong untuk menjebak serangga kecil lainnya, yang nantinya digunakan sebagai makanannya.
Anak-anak (termasuk saya saat itu) paling suka bermain dengan rik-rik nong. Biasanya ketika ingin mencari rik-rik nong saya akan mencari rumput kecil atau pucuk bunga sepatu untuk dimasukkan ke dalam rumahnya sehingga dia akan mengiranya sebagai serangga kecil yang terjebak dan kemudian menggigitnya. Dan akhirnya bila rumput kecil atau pucuk bunga sepatu tersebut sudah digigit oleh rik-rik nong, maka bila ditarik dia pun akan ikut tertarik dari dalam rumahnya.
Bagaimana dengan Anda, apakah juga pernah mengalami hal yang demikian saat Anda masih anak-anak dulu?
Mas-masan
Seperti halnya engkis, mas-masan juga termasuk serangga kecil yang berbentuk seperti kumbang. Namun ukuran mas-masan lebih tipis bila dibandingkan dengan engkis ataupun kumbang. Mas-masan paling mudah ditemukan di sawah terumata pada daun kangkung, karena mas-masan sebenarnya termasuk hama bagi kangkung.
Serangga ini disebut sebagai mas-masan karena kebanyakan cangkang penutup sayapnya berwarna kuning mengkilap menyerupai emas. Namun demikian ada pula mas-masan yang warna cangkang penutup sayapnya putih dengan bulatan-bulatan hitam di tengahnya.
Karena binatang ini tidak berbahaya dan ditambah pula dengan warnanya yang sangat mempesona, maka tidaklah heran bila anak-anak suka mencarinya di sawah untuk digunakan bermain.
Lanceng
Binatang ini merupakan hewan yang termasuk dalam keluarga lebah. Demikian halnya lebah atau tawon, lanceng pun juga dapat menghasilkan madu. Di daerah saya lanceng paling mudah ditemukan di tembok-tembok rumah yang terbuat dari batu-bata. Biasanya lanceng akan membuat rumah di sela-sela batu-bata yang digunakan sebagai tembok. Ini terjadi karena umumnya rumah yang menggunakan bahan batu-bata untuk tembok tidak menggunakan semen sebagai lumpurnya, namun menggunakan lumpur dari tanah.
Lanceng umumnya berwarna hitam dengan ukuran tubuh lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran lalat. Nah, yang paling unik dan menarik dari lanceng adalah bila rumah atau lanceng tersebut diganggu. Bila lebah atau tawon pada umumnya bila diganggu akan menyengat, maka tidak demikian dengan lanceng.
Ketika lanceng merasa mendapat ancaman yang disebabkan oleh gangguan dari luar, maka mereka akan keluar dari sarang dan langsung menyerang bulu serta alis mata. Serta merta mereka akan menyemprotkan perekat seperti madu pada bulu dan alis mata orang yang mengganggunya.
Sehingga tidaklah heran bila dulu di tembok sekitar rumah saya banyak yang sedikit berlubang, dimana biasanya hal ini terjadi karena ada anak-anak yang secara iseng mengganggu rumah lanceng dengan memukul-mukulnya memakai batu agar lanceng keluar dari sarang, yang lama-kelamaan akan menyebabkan batu-bata menjadi tergerus dan berlubang.
Nah, berdasarkan uraian yang cukup panjang dan lebar tersebut mudah-mudahan Anda sekarang dapat mengetahui dan memahami beberapa hal yang menyangkut kehidupan di lingkungan sekitar kita. Dan sebagai contohnya di sini adalah tentang kehidupan Engkis, Kamitanggang, Bok-bok Coung, Rik-rik Nong, Mas-masan, dan Lanceng.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar