Berbicara tentang capung, bisa jadi kita sebenarnya sudah tidak asing lagi dengan hewan ini. Karena hewan tersebut sangatlah mudah kita temukan di lingkungan sekitar kita, apalagi saat sedang musim penghujan. Dan binatang ini akan lebih banyak lagi kita temukan di area persawahan, terutama di sawah yang sedang ditanami dengan tanaman padi. Namun tahukah Anda bahwa selain capung terdiri dari beberapa jenis dan ukuran, ternyata binatang kecil ini juga memiliki berbagai sebutan atau nama sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Apabila ditilik dari nama yang dimilikinya, sebatas yang saya tahu capung atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan nama dragon fly alias naga terbang memiliki beberapa sebutan yang beberapa diantaranya adalah jentrung, kinjeng, dok dok erok, dan tek tek iyek. Walau secara prinsip beberapa nama tersebut digunakan sebagai sebutan untuk binatang yang sama (dalam hal ini adalah capung atau dragon fly), namun di daerah tempat tinggal saya masing-masing nama yang ada tersebut biasanya digunakan untuk menyebut capung sesuai dengan jenis dan atau ukuran yang berbeda. Nah, untuk mempermudah pemahaman dan agar tidak membingungkan, maka langsung saja kita lihat beberapa contoh capung sesuai dengan sebutannya masing-masing, seperti yang tampak pada beberapa gambar capung di bawah ini.
Beberapa foto capung di atas, di daerah tempat tinggal saya basa disebut dengan nama jentrung. Dimana nama ini sebenarnya biasa dipakai untuk menyebut capung secara umum (baik capung dengan ukuran tubuh kecil maupun capung yang memiliki ukuran tubuh besar). Namun demikian jentrung biasa juga disebut sebagai kinjeng, yang sebenarnya merupakan nama lain dari jentrung (dalam istilah Jawa disebut sebagai dasa nama). Sementara itu capung jenis ini paling mudah ditemukan di area persawahan atau ladang.
Sedangkan beberapa gambar foto capung yang tampak di atas, biasa disebut dengan nama dok dok erok. Capung jenis ini sebenarnya memiliki ukuran tubuh yang sebanding dengan jentrung. Namun satu kelebihan dok dok erok adalah lebih gesit bila dibandingkan dengan jentrung. Oleh sebab itulah gambar capung yang tampak pada foto di atas terlihat kecil, sehingga capung tersebut dipotret dari jarak agak jauh, karena apabila dipotret dari jarang yang agak dekat biasanya capung tersebut sudah keburu terbang duluan sebelum sempat dipotret. Disamping itu karena warna tubuhnya serupa dengan daun, maka dok dok erok sangat mudah berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya, misalnya berkamuflase dengan warna rumput atau dedaunan. Sangat berbeda dengan jentrung atau kinjeng yang memiliki warna tubuh mencolok sehingga sangat mudah untuk dilihat dan ditemukan.
Satu lagi jenis capung yang serupa dengan dok dok erok, adalah capung yang disebut dengan nama jentrung ndruwo (capung gendruwo). Capung jenis ini memiliki warna yang serupa dengan dok dok erok, namun memiliki ukuran tubuh yang lebih besar lagi. Dan biasanya capung jenis ini hanya terlihat saat sore atau menjelang malam hari. Oleh karena itulah akhirnya capung jenis ini disebut dengan nama jentrung ndruwo (capung gendruwo), karena hanya sering terlihat saat menjelang malam hari.
Dan berikutnya untuk beberapa gambar foto capung yang tampak di atas, biasa disebut dengan nama tek tek iyek. Dimana capung jenis ini paling mudah ditemukan di area sawah, ladang, maupun di lingkungan sekitar rumah. Kemudian satu lagi jenis tek tek iyek yang biasanya dapat ditemukan dengan mudah di area persawahan, yaitu tek tek iyek dom. Dimana capung jenis ini (tek tek iyek dom) merupakan capung dengan ukuran tubuh yang paling kecil. Sesuai dengan sebutannya yaitu tek tek iyek dom, capung jenis ini memiliki ukuran tubuh kurang lebih hanya sebesar jarum. Dan itulah sebabnya disebut sebagai tek tek iyek dom, karena dalam bahasa Indonesia, dom (bahasa Jawa) artinya adalah jarum.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.
Kalau di Tempat saya, ini hewan namanya Siuragung/Kasisiur (Banjarmasin) :D
BalasHapusOh, gitu ya Sob. Berarti capung memiliki cukup banyak nama dan berbeda-beda pada tiap daerahnya. (y)
Hapus