| Sabtu, 28 April 2012

Beberapa Jenis Ikan Air Tawar Yang Memiliki Sebutan Nama Unik

Bila Anda adalah seorang penggemar fishing atau kegiatan memancing, atau dapat pula disebut sebagai kegiatan mencari ikan, terutama apabila kegiatan memancing tersebut Anda lakukan di air tawar seperti misalnya di sungai atau di danau air tawar, maka bisa jadi sudah tidak asing dengan beberapa jenis ikan dengan sebutan unik di bawah ini. Beberapa jenis ikan air tawar dengan nama unik seperti yang akan saya uraikan ini, biasanya sangat mudah kita jumpai hidup di sungai, danau, telaga, dan bahkan juga di parit persawahan sekalipun.

Namun karena beberapa diantaranya memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, umumnya ikan jenis ini jarang sekali ditangkap oleh pencari ikan walau sebenarnya beberapa diantaranya biasanya berjumlah cukup banyak dan biasa berenang secara berkelompok di permukaan air. Disamping itu karena beberapa jenis ikan ini tidak memiliki nilai jual sama sekali, akhirnya menjadi ikan yang bisa hidup dengan bebas tanpa khawatir ditangkap oleh pencari ikan walau berenang di permukaan air sekalipun.

Sebutan untuk beberapa ikan air tawar yang lain seperti lele, belut, udang, mujair, tawes, ikan mas, dan lain sebagainya mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Akan tetapi untuk beberapa jenis ikan berikut ini bisa jadi masih asing dan mungkin namanya akan terasa sangat aneh bagi kita.


Pertama, Uceng Pilek.

Membaca sebutan untuk ikan ini saja mungkin Anda akan tertawa, karena namanya yang sangat unik dan seakan mengada-ada. Namun jangan salah, karena di daerah tempat tinggal saya ikan air tawar yang disebut uceng pilek memang benar adanya. Disebut uceng pilek bukan berarti ikan ini memiliki ciri khas sakit pilek seperti yang kadang terjadi pada manusia. Disebut uceng pilek karena ikan ini memang berbentuk bulat memanjang dengan warna agak putih serupa dengan bentuk ingus pada anak yang sedang pilek.

Dan kemudian disebut uceng karena ikan ini besar tubuhnya kurang lebih hanya seukuran uceng (sumbu) yang biasa digunakan pada lampu teplok berbahan bakar minyak tanah, yang umumnya ukurannya sebesar jari kelingking pada anak yang masih bayi. Pada dasarnya bentuk ikan ini hampir sama dengan belut, namun karena bentuk tubuh dan waranya yang demikian, maka akhirnya ikan jenis ini disebut dengan nama uceng pilek.


Kedua, Sili.

Sili sebenarnya adalah sebutan untuk uceng pilek dewasa. Uceng pilek dewasa atau yang akhirnya disebut sebagai sili, memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan panjang seperti belut. Dimana ukuran tubuh sili yang paling besar umumnya bisa mencapai seukuran spidol boardmarker. Namun panjangnya tidak lebih panjang bila dibandingkan dengan belut.

Uceng pilek dewasa atau yang akhirnya disebut dengan nama sili, warna tubuhnya tidak lagi putih keabu-abuan, namun lebih dodominasi oleh warna hitam kecoklatan. Dan satu lagi yang membedakan antara sili dengan belut adalah, jika belut memiliki ekor yang agak lonjong, namun sili memiliki bentuk ekor yang sangat tipis seperti sirip. Jadi bentuk tubuh bagian depan bulat seperti belut, akan tetapi semakin ke arah ekor bentuknya semakin tipis dan akhirnya pada bagian ujung ekor berbentuk sirip seperti bentuk sirip ikan pada umumnya.


Ketiga, Wader Pari.

Wader pari merupakan jenis ikan wader dengan ukuran tubuh yang paling kecil. Ikan jenis ini sangat mudah dijumpai berenang secara berkelompok di tepian sungai atau di selokan persawahan. Dan bahkan tidak jarang pula dapat ditemukan berenang di sela-sela tanaman padi yang baru saja ditanam. Disebut wader pari karena memang ikan ini memiliki tubuh dengan besar seukuran biji padi atau yang dalam bahasa Jawa disebut ‘pari’.

Ukuran tubuhnya yang kecil menjadikan wader pari dapat berenang dengan lincah walaupun di air dangkal seperti di sela-sela tanaman padi. Selain memiliki ukuran tubuh yang kecil, ciri-ciri lain dari ikan ini adalah bahwasanya di tubuhnya dihiasi dengan garis-garis kecil warna-warni. Sehingga akan tampak sangat menarik untuk dilihat bila sedang berenang secara berkelompok.


Keempat, Wader Endhol (Jembluk).

Selain sebutannya yang unik, wader endhol atau yang biasa disebut jembluk juga memiliki bentuk tubuh yang sangat unik pula. Wader endhol atau jembluk umumnya memiliki warna tubuh abu-abu kehitaman, namun bila sudah besar biasanya warna hitam tampak lebih dominan bila dibandingkan dengan warna sisik abu-abu. Ukuran tubuh wader endhol lebih besar bila dibandingkan dengan wader pari. Rata-rata ukuran untuk ikan jenis ini paling besar kurang lebih seukuran pangkal pohon padi dengan panjang tidak lebih dari 3 (tiga) sentimeter.

Dikatakan memiliki bentuk tubuh yang unik karena ikan ini memiliki bentuk kepala yang ramping menyamping seperti lele, serta bentuk perut yang terbilang cukup besar dan umumnya lebih besar bila dibandingkan dengan kepalanya. Sehingga karena bentuk perut dari ikan ini besar menggelembung ke bawah, akhirnya disebut dengan julukan wader endhol atau jembluk. Yang mana istilah endhol atau jembluk sebenarnya merupakan istilah Jawa yang berarti besar menggelembung.


Kelima, Wader Bambang.

Sampai sekarang saya masih belum tahu kenapa ikan wader jenis ini disebut dengan nama wader bambang. Namun yang jelas bahwa wader bambang sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan wader pari ataupun wader endhol. Bila dilihat dari ukuran tubuh, wader bambang lebih besar bila dibandingkan dengan dua jenis ikan wader yang sebelumnya. Dan bahkan untuk wader bambang dewasa ukurannya bisa mencapai lebar 5 (lima) sentimeter dan panjang 15 (lima belas) sentimeter .

Wader bambang termasuk jenis ikan yang sangat gesit, terutama untuk jenis wader bambang yang hidup di sungai. Ikan ini memiliki warna sisik putih mengkilap seperti warna perak sehingga akan tampak sangat menarik bila dilihat sedang berenang di dalam air yang bening, terutama saat siang hari ketika air sungai terkena sorotan cahaya matahari. Gerakannnya yang gesit dengan warna sisik yang putih mengkilap menjadikan ikan ini memantulkan cahaya ketika sedang berenang seperti cermin yang terkena sorotan sinar mahari.


Keenam, Garingan.

Entah kenapa ikan ini bisa disebut dengan nama garingan. Bila ditilik dari sebutannya, nama ikan ini sepertinya diambil dari salah satu kata dalam bahasa Jawa yaitu ‘garing’ yang berarti kering. Namun yang membuat saya heran adalah kenapa ikan ini bisa disebut garingan (kering), walau sebenarnya ikan ini tidaklah kering seperti nama yang digunakan sebagai sebutannya. Lagipula sangat tidak mungkin bila ikan yang hidupnya di dalam air bisa kering, terkecuali kalau ikan ini sudah ditangkap dan kemudian dijemur untuk dikeringkan.

Garingan sebenarnya sangatlah mirip dengan ikan lele. Akan tetapi garingan memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan lele, dengan ukuran tubuhnya yang aling besar kurang lebih seukuran jari jempol kaki orang dewasa. Warna tubuhnya pun serupa dengan lele pada umumnya. Satu hal yang agak berbeda pada warna antara garingan dengan lele adalah, bila bagian perut warnanya putih, namun warna bagian perut garingan agak kuning keemasan.


Sebutan unik beberapa nama ikan yang termasuk dalam kategori hewan air di atas, merupakan sebutan yang biasa digunakan di daerah tempat tinggal saya untuk beberapa jenis ikan tersebut. Bisa jadi sebutan untuk beberapa jenis ikan tersebut juga umum digunakan di daerah tempat tinggal Anda, namun bisa jadi pula baru kali ini Anda mengetahuinya.

Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar