| Minggu, 29 April 2012

Ulat, Kepompong, Dan Kupu-kupu Dengan Berbagai Hikmah Yang Terkadung Diantara Ketiganya

Ulat Bulu Pada Daun
Berbicara tentang ulat, bisa jadi sebagian diantara kita akan merinding bila membayangkan bentuk dan akibat yang dapat ditimbulkan bila kulit dan atau badan kita terkena bulu ulat. Sudah pasti yang akan ditumbulkan adalah kulit akan menjadi bentol-bentol dan terasa sangat gatal bila terkena bulu binatang ini.

Sebagian dari kita yang sudah terbiasa dengan binatang ini, bisa jadi tidak akan pernah merasa takut dengan ulat walau sampai harus memegangnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit pula diantara kita yang merasa ketakutan walau hanya melihatnya, apalagi kalau sampai harus memegangnya.

Walau ada beberapa jenis ulat yang dapat diambil manfaatnya, akan tetapi secara umum ulat memang dianggap sebagai hewan yang termasuk dalam kategori hama, karena ulat adalah hewan pemakan dedaunan, termasuk diantaranya adalah daun tanaman yang akhirnya dapat mengakibatkan rusaknya tanaman yang dimaksud.  Namun demikian yang perlu kita ingat adalah bahwa Tuhan tidak menciptakan sesuatu tanpa makna dan tujuan. Segala yang diciptakan Tuhan (sekecil apapun dan atau seburuk apapun menurut kita) pasti ada artinya.

Demikian halnya dengan ulat. Apabila kita mau memaknainya, maka kita akan mendapatkan salah satu hikmah dari perjalanan hidup ulat. Jadi begini, seperti yang telah saya uraikan sebelumnya dan juga dapat kita lihat pada gambar di atas, bahwasanya ulat adalah binatang yang dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya menimbulkan kerugian bagi kita. Namun ini tidaklah berlangsung selamanya. Seiring waktu ulat akan berubah wujud menjadi kepompong, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar Foto Kepompong

Sekarang coba kita lihat sejenak gambar kepompong di atas, dan kemudian coba bandingkan dengan gambar ulat pada foto yang sebelumnya. Bila kita perhatikan maka sekarang ulat yang sebelumnya tampak menakutkan untuk sebagian orang, sekarang menjadi sesuatu yang tidak lagi menakutkan. Dan bahkan bila kita pegang sekalipun, tak akan menimbulkan bentol-bentol maupun rasa gatal.

Belum lagi apabila pada saatnya nanti telah menjadi kupu-kupu. Jika kepompong ini telah menjadi seekor kupu-kupu, pastilah akan menjadi seekor kupu-kupu yang indah dengan bentuk dan warna yang sangat menakjubkan, sehingga akhirnya tidak lagi menjadi binatang yang menakutkan. Mereka yang sebelumnya takut dengan ulat, bisa jadi tidak akan takut lagi ketika ulat tersebut telah menjadi seekor kupu-kupu, dan bahkan bisa jadi pula akan sangat menyukainya.

Disamping itu, ketika kepompong telah menjadi kupu-kupu, dia pun tidak lagi menjadi binatang yang merugikan atau menimbulkan kerusakan. Ketika telah menjadi kupu-kupu dia akan menjadi binatang yang sangat membantu, yang salah satu diantaranya misalnya adalah turut membantu proses penyerbukan tanaman. Dan bahkan juga memberikan berbagai keuntungan dari kepompong ulat sutra misalnya yang dapat dijadikan kain dengan harga yang cukup mahal.

Nah, berdasarkan uraian di atas pastinya kita sudah bisa menyimpulkan dan kemudian mendapatkan hikmahnya bukan? Hikmah yang dapat kita ambil dari perjalanan hidup ulat, kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu adalah bahwasanya seburuk dan sebanyak apapun kekurangan yang terdapat pada diri kita, bila kita mau berusaha melakukan perbaikan maka pada akhirnya nanti kita pasti dapat menjadi seorang yang lebih baik dan juga berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.

Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar