| Sabtu, 07 April 2012

Sebatang Pohon Nangka Di Depan Rumah Saya

Anda pasti tidak akan pernah menduga bahwa sebatang pohon nangka yang tumbuh di depan rumah saya, dulunya saya ambil dan tanam dari biji nangka yang saya temukan tanpa sengaja tumbuh di selokan. Pada awalnya ketika dulu saya menanamnya, maksud dan tujuan saya sebenarnya adalah agar nantinya bila nangka tersebut sudah besar daunnya dapat membuat halaman rumah lebih rindang. Ini disebabkan karena kebetulan rumah saya menghadap ke arah barat sehingga pada saat siang hari hawanya menjadi terasa sangat panas, apalagi bila sudah jam satu siang ke atas.

Ditambah lagi dengan adanya sebuah lapangan bola volley  di depan rumah saya, sementara di sekitarnya juga tidak ada pepohonannya sama sekali. Sehingga semakin tambah panas di siang hari, apalagi saat musim sudah memasuki kemarau.

Singkat kata singkat cerita, sekarang ini pohon nangka yang saya maksud ini sudah cukup besar dan tinggi sehingga daunnya pun juga sudah cukup rindang serta menjadikan halaman lebih sejuk walaupun musimnya kemarau dengan cuaca yang lumayan panas.

Namun diantara semua yang sudah saya tuliskan di atas, ada satu hal yang membuat saya terkejut, dan tidak pernah saya sangka sebelumnya. Saat pohon nangka tersebut sudah mulai berbuah, ternyata buahnya cukup banyak dan rata-rata ukurannya pun cukup besar. Inilah yang membuat saya sangat heran. Bagaimana bisa sebatang pohon nangka yang awalnya hanya saya ambil dari selokan bisa berbuah begitu banyak, padahal sebelumnya di tempat yang sama pernah ditanami tanaman yang serupa namun tidak pernah berbuah sama sekali.

Akhirnya saya pun berpikir serta berksimpulan bahwa ini semua adalah sebuah rejeki yang diberikan pada saya, keluarga, sanak saudara, dan juga tetangga. Kenapa saya menyebutnya demikian? Karena jumlah buah yang dihasilkan cukup banyak, sehingga ketika buahnya telah matang maka sanak saudara dan tetangga pun akhirnya dapat menikmati dan merasakan buah nangka tersebut.

Bahkan pernah beberapa kali buah yang dihasilkan oleh nangka tersebut dapat dimanfaatkan ketika saudara saya punya hajat mantu. Jadi ceritanya begini, di tempat tinggal saya kan ada adat kebiasaan bila seseorang punya hajat mantu, maka tamu undangan yang datang untuk memberi sumbangan tenaga dan lain sebagainya biasanya saat pulang akan diberi 'berkat' yang berisikan nasi dan sayuran yang diantaranya adalah sayur tempe dan juga sayur nangka. Dan jika tidak salah sayur nangka seperti ini lebih terkenal dengan istilah gudeg.

Berbicara masalah gudeg, pastinya Anda tahu kan kalau gudeng itu adalah salah satu jenis masakan yang sudah sangat terkenal? Kalau tidak salah makanan ini merupakan salah satu resep masakan khas dari Yogyakarta yang terkenal dengan sebutan Gudeg Yogya. Walau bahan dasar yang digunakan untuk membuatnya hanyalah jenis buah sederhana dan bukan termasuk barang mewah, namun bila sudah diolah akhirnya dapat menjadi sebuah masakan mewah dan berkelas.

Saya menyebutnya sebagai jenis buah yang sederhana karena umumnya buah nangka dapat dijumpai dan ditemukan di berbagai tempat, berbagai daerah, dan juga tidak mengenal wilayah. Entah itu di desa, di kota, maupun di pegunungan kita dapat dengan mudah menemukan buah nangka. Dan bahkan harganya pun terhitung relatif murah serta terjangkau.

Kemudian saya menyebutnya sebagai sebuah masakan mewah dan berkelas karena pada kenyataannya makanan yang dibuat dari bahan dasar buah nagka ini sudah sangat terkenal, dalam hal ini yang saya maksud adalah masakan yang disebut sebagai Gudeg Yogya. Dan bahkan saya pun dapat memastikan bahwa Anda yang membaca artikel ini sudah tidak asing lagi dengan istilah Gudeg Yogya tersebut.

Oh ya, sekarang kembali pada pokok pembahasan yang sebelumnya yaitu tentang sebatang pohon nangka di depan rumah saya. Berawal dari ketidak sengajaan menemukan sebuah biji nangka yang tumbuh di selokan dan kemudian saya tanam dengan maksud dan tujuan agar halaman rumah dapat menjadi lebih sejuk dan rindang bila nangka tersebut sudah besar, akan tetapi ketika nangka tersebut sudah besar dan berbuah ternyata dapat memberi beberapa manfaat yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Memberikan manfaat pada saya, keluarga, tetangga, dan bahkan manfaatnya pun dapat dirasakan oleh sanak saudara.

Dengan demikian akhirnya saya dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa bila kita mau mencintai alam, maka alam pun akan mencintai kita. Ini terbukti dari datangnya rejeki tak terduga untuk saya, keluarga, tetangga, dan bahkan juga bagi sanak saudara, melalui sebatang pohon nangka yang tumbuh di depan rumah saya. Sehingga sudah sepantasnyalah hal yang seperti ini untuk selalu disyukuri.

Jadi, sekecil apapun yang diberikan oleh alam, kita wajib menjaga dan mensyukurinya. Karena bukan tidak mungkin sesuatu yang dianggap kecil, sepele, dan kurang berguna dari alam dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita. Dan bukan tidak mungkin sesuatu yang dianggap kecil, sepele, dan kurang berguna dari alam, bila kita tidak mau menjaga, mensyukuri, dan mencintainya akan dapat mendatangkan suatu bencana bagi kita.

Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar