Ketika sekarang ini bahan bakar sebagai salah satu sumber energi sudah terasa semakin mahal, tidak sedikit para ahli yang mencoba mencari terobosan baru untuk mendapatkan solusi yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah ini. Dan bila berbicara tentang masalah bahan bakar, maka keperluan bahan bakar dalam sebuah rumah tangga adalah salah satu hal yang amat vital. Untuk keperluan memasak misalnya, selain menggunakan sumber energi listrik, tidak sedikit diantaranya yang masih menggunakan bahan bakar konvensional ataupun bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Namun seperti yang kita ketahui bahwasanya sumber energi yang berasal dari bahan dasar minyak bumi, adalah salah satu sumber energi yang tidak dapat dibaharui. Dalam jangka panjang sumber energi yang berasal dari bahan baku ini akan habis, sehingga perlu kiranya memanfaatkan sumber energi lain yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penghematan.
Jika kita mau mencermati lingkungan sekitar, maka sebenarnya tidak sedikit sumber energi alami yang dapat kita temukan, dan salah satu diantaranya adalah serbuk gergaji. Namun sayangnya masih banyak yang belum menyadari bahwa serbuk gergaji yang kelihatannya sudah tidak dapat dimanfaatkan ini, ternyata dapat digunakan sebagai salah satu sumber energi atau bahan bakar alami yang ramah lingkungan. Dan bahkan bahan bakar serbuk gergaji dapat dikatakan sebagai bahan bakar hemat energi yang merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui. Sehingga selain dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan, dengan memanfaatkan bahan bakar ini paling tidak kita juga dapat melakukan penghematan penggunaan bahan bakar yang berasal dari bahan dasar minyak.
Sedikit cerita tentang penggunaan serbuk gergaji, bahwasanya ini merupakan sebuah bahan bakar yang dapat dibilang sangat irit. Saya dapat mengatakan demikian, karena dulu saya pernah menggunakan dan menerapkan cara ini untuk keperluan memasak di rumah saya. Dalam hal penerapannya pun dapat dikatakan cukup mudah. Pertama, kita harus memiliki sebuah perapian atau yang dalam istilah Jawa disebut 'pawonan', yang nantinya dipakai untuk memadatkan serbuk gergaji yang akan digunakan. Dimana bentuk dan ukuran perapian yang digunakan di sini adalah seperti sebuah tabung, atau lebih tepatnya berbentuk sebuah silinder yang dapat dibuat dengan menggunakan semen. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar yang tampak di bawah ini.
Sedangkan untuk menggunakan model perapian atau ‘pawonan’ di atas, maka terlebih dahulu perhatikan gambar di bawah ini.
Nah, berdasarkan gambar di atas, maka uraian langkah-langkah dalam penggunaannya adalah sebagai berikut:
- Masukkan batang bambu pada lubang yang terdapat di bagian samping-bawah dan juga dari atas sehingga kedua ujung batang bambu tersebut menyatu di bagian tengah-bawah perapian, seperti yang ditunjukkan dengan tanda huruf A pada gambar di atas.
- Masukkan serbuk gergaji ke dalam perapian, kemudian padatkan serbuk gergaji tersebut sepadat mungkin. Dimana untuk mempermudah dalam memadatkan serbuk gergaji tersebut, dapat dilakukan dengan cara menginjak-injaknya secara memutar dalam perapian.
- Banyaknya serbuk gergaji yang dipadatkan dalam perapian, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai gambaran, untuk perapian dengan ukuran tinggi 45 cm dan diameter 45 cm, bila diisi separuh degan menggunakan serbuk gergaji lembut seperti yang ditunjukkan dengan tanda huruf B di atas, maka dapat menyala kurang lebih 4 sampai 6 jam, tergantung sesuai dengan seberapa lembut dan kepadatan serbuk gergaji yang digunakan.
- Langkah berikutnya cabut kedua batang bambu secara perlahan, sehingga setelah itu perapian siap digunakan dengan cara menyalakannya dari lubang yang terletak di bagian samping-bawah perapian tersebut.
Dengan demikian maka seperti yang tadi sudah saya sampaikan, bahwa selain dapat dimanfaatkan untuk melakukan penghematan penggunaan bahan bakar yang berasal dari bahan dasar minyak, cara ini juga dapat dimanfaatkan untuk turut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar